Berbagai cerita tentang pekerja migran Indonesia (TKI) kerap mengemuka. Beberapa telah ditemukan melalui kasus, pengakuan dan konten media sosial.
Ada cerita bahagia, ada cerita sedih, dan ada juga cerita unik. Semuanya menjadi kenangan yang memiliki tempat di hati TKI.
Kali ini, Lombok Insider mencoba menggali cerita yang berbeda dari yang biasa dialami para pekerja migran Indonesia. Bisa dikatakan unik dan bahkan luar biasa.
Kisah ini tentang seorang majikan kaya dari Arab Saudi. Sayangnya, dia tidak memiliki anak atau saudara kandung dan telah lama hidup sendiri.
Di rumah ia hanya ditemani oleh seorang pramusaji. Pramusaji ini adalah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia.
Singkatnya, majikan Arab mengenal TKW dengan sangat baik. Itu wajar, mengingat hanya ada mereka berdua di rumah. Majikan kaya ini benar-benar kesepian, jadi dia hampir selalu meminta TKW untuk berbicara satu sama lain.
Selain mendengar cerita majikan, majikan sering meminta TKW untuk bercerita tentang keluarganya di Indonesia.
Pembina yang baik hati ini kemudian merasa iba setelah mendengar cerita dari anak asistennya di desa tersebut. Ia langsung berinisiatif menjadikan anak-anak TKW seperti cucunya sendiri. Maka mulai saat itu, semua kebutuhan anak TKW ditanggung oleh majikan.
Kisah majikan yang baik hati itu mengemuka setelah viral di YouTube. Dia ternyata adalah anak dari pembantu pemilik, yang diadopsi sebagai cucunya.
Ya, kisah seorang pria paruh baya yang baik hati dari Arab Saudi dibagikan oleh seorang YouTuber bernama Alman Mulyana. Dia adalah anak seorang pekerja migran yang bekerja dengan pria itu di Arab Saudi.
Ilustrasi anak TK
Arlman mengatakan majikan ibunya adalah orang kaya dan baik hati. Dia bahkan dianggap cucunya oleh majikannya. Ini karena majikan menjalani kehidupan yang sepi meskipun dia penuh dengan kekayaan.
“Kakek angkat saya tidak memiliki anak. Kakek kaya akan kekayaan. Jadi kakeknya hidup kesepian,” kata Alman, dikutip dari kanal YouTube Alman Mulyana.
Kemurahan hati ibunya tidak benar-benar luar biasa. Pasalnya, Alman bukan satu-satunya orang yang diperlakukan seperti cucu oleh majikannya. Bahkan, majikan ibunya tidak diragukan lagi suka menghidupi anak-anak kecil sampai mereka dewasa.
Namun lucunya, sang ibu majikan tidak perlu melihat seperti apa anak-anak yang akan menjadi cucunya nanti. Karena beberapa anak laki-laki kecil yang dia adopsi sebagai cucu belum pernah dia temui. “Kalau melihat foto anak kecil, apalagi perempuan, mereka langsung diangkat menjadi cucu. Bahkan jika mereka tidak pernah bertemu,” kata Alham.
Salah satunya adalah seorang putri bernama Ayu, yang telah didukung oleh majikannya sejak kecil. Ayu adalah seorang gadis dari desa Ibu Alman yang hidupnya bermasalah. Bu Alman kemudian memberikan foto Ayu kepada majikan atas permintaannya. Melihat foto tersebut, sang majikan pun langsung terharu dan mengatakan akan mengadopsi Ayu sebagai cucunya.
“Ayu bermodal dari kecil hingga lulus. Kakek senang dengan Ayu, seperti itu ketika dia masih kecil, “kata Alman sambil menunjukkan foto masa kecil Ayu.
Menurut Alman, Ayu merupakan cucu kesayangan kakek dari semua anak angkatnya sebagai cucu. Dia sangat dimanjakan oleh kakeknya, meskipun mereka tidak pernah bertemu. Semua kebutuhan hidup Ayus sudah terjamin sejak kecil.
Keluarga Ayu juga terkesan karena dia diberi sepeda motor untuk dibawa bepergian. Tidak hanya itu, semua biaya pendidikan Ayus dibiayai untuk tumbuh menjadi wanita yang cerdas.
“Dia memberinya laptop, ponsel, dia mengajarinya sempoa dalam bahasa Inggris. Terima kasih, Kakek. Saya tidak pernah bertemu dengannya, tetapi dia sangat baik,” kata Ayu sambil menahan air mata. Ini jawaban Ayu saat Alman menanyakan tentang kakek angkatnya.
“Jadi ini foto Ayu kecil yang selalu berdiri di tepi ranjang kakeknya. Sejak kakeknya pergi, kami akan membawanya pulang. Sekarang, ini juga foto kakeknya tahun 2000-an,” Alman melanjutkan: Dia membagikan foto mendiang majikan ibunya.
Ilustrasi kebaikan majikan terhadap anak hambanya
Berkat kakeknya, Ayu kini menjadi pribadi yang dewasa dan cerdas. Dia segera menikah, meskipun kakeknya meninggal, Ayu belum pernah bertemu dengannya.